BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di dalam dunia ekonomi
modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi salah satu hal yang
harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang keping logam yang
memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring dengan berkembangnya
ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya penduduk, memaksa kebutuhan
hidup terus meningkat. Pada saat ini Kebutuhan hidup tidak bisa diambil
langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu dengan cepat, efesien, dan harga
terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh sebagian orang untuk
memperoleh keuntungan. Akan tetapi, permintaan
pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan perusahaan untuk melakukan kegiatan
produksinya, produk apa yang akan di produksi?. Namun dalam melakukan proses
produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan beberapa hal sebelum
melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang mereka miliki, seperti
biaya produksi. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan pengorbanan yang
biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat dilaksanakan. Selain
biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus diperhatikan, seperti biaya
admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran. Sedangkan biaya produksi
terbagi menjadi dua berdasarkan yang dikeluarkan yaitu biaya produksi eksplesit
dan implisit. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka
yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kasus perusahaan besar
yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses produksi tentu
sudah ada perhitungan yang matang seperti jumlah variabel, bunga, sewa tanah,
gaji pegawai, jumlah produk yang harus diproduksi supaya memperoleh keuntungan.
Oleh sebab itu penulis menulis
sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi”.
B. Rumusan Masalah
berdasarkan
latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Apa
saja jenis-jenis biaya?
2. Apa
yang dimaksud dengan biaya produksi?
3. Terdiri
dari apa sajakah biaya produksi?
4. Hubungan
anatara titik impas dengan biaya produksi?
C. Tujuan Masalah
Sejalan
dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Jenis-jenis
biaya.
2. Pengertia
apa yang dimaksud dengan biaya produksi.
3. Unsur-unsur
biaya produksi
4. Penerapan
perhitungan dalam proses produksi.
D.
Manfaat
Penulisan Makalah
Makalah
ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun
praktis. Secara teoritis makalah ini berguna menjadi penambah wawasan mengenai
biaya produksi secara praktisi. Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis
maupun pembaca bila suatu saat berkecimpung di dunia produksi, baik
diperusahaan sendiri maupun diperusahaan lain.
E.
Prosedur
Makalah
Makalah
ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan
adalah metode noninteraktif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan
permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehnsif. Data teorits dalam
makalah ini dikumpulkan dengan menggunkan hasil kajian pustaka.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Tinjaun Pustaka
2.1 Teori
Biaya
Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan
perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat
menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang
telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu yang mempelajari masalah-masalah
biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntasnsi biaya pada perusahaan berhubungan
dengan tugas-tugas : mencatat, mengklasifikasikan, mengintrespestasikan,
menyajikan dan mengendalikan biaya dari proses produksi.
Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan
biaya implisit.Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit
terlihat,terutama melalui laporan keuangan.Contoh biaya eksplisit adalah biaya
listrik, telepon, air,pembayaran gaji buruh, dan gaji karyawan.Biaya
implisit adalah biaya yang tidak terlihat, yaitu biaya penyusutan seperti mesin
atau bangunan yang sudah digunakan cukup lama. .
Setiap perusahaan harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat
menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi,
terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya.
2.2 Pegelompokan Biaya
Menerut
keterlibatan biaya dalam produk dapat digolongkan:
1. Biaya
Bahan Langsung
a. Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian
semua bahan-bahan yang menjadi bagian dari produk jadi.
Contohnya telor dan terigu dalam pembuatan kue.
b. Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk
pekerja yang ikut terlibat dalam kegiatan proses produksi..
contoh upah untuk operator mesin.
c. Biaya
overhead pabrik = seluruh biaya produksi selain biaya bahan langsung dan biaya
buruh pabrik.
Biaya-biaya
diatas merupakan konsep dasar dari unsur dari biaya.
d.
Biaya
tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik anatara lain:
·
Biaya
bahan tak Langsung = biaya dari semua
bahan-bahan yang tidak menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan
dalam pengolahan bahan menjadi barang. Contoh : pengelasan dalam pembuatan
mobil.
·
Biaya
buruh tak langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik
atau diluar pabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk.
Contoh : gaji untuk pekerja perawatan mesin.
d.
Biaya
komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik. Biaya ini terdiri
dari :
·
Biaya
Penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan penjualan suatu
produksi. Seperti biaya promosi dan iklan.
·
Biaya
admintrasi = pengeluaran yang dilakukan
untuk mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.
·
Biaya
keuangan = biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk oprasi perusahaan
misalnya bungaa
2.3 Biaya
produksi jangka Pendek
Jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di tambah
jumlahnya. Biaya produksi dalam jangka pendek antara lain.
1) Dalam
hubungannya dengan tujuan biaya
Yaitu jangka waktu
dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan
dalam proses produksi. .Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau dari
hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu
a) Biaya
Langsung (direct cost)
Biaya Langsung merupakan
biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses
tertentu ataupun output tertentu.
b) Biaya
tidak Langsung (indirect cost)
Biaya Tidak Langsung
merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada
suatu proses tertentu atau output tertentu.
2) Dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
a) Biaya
Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah
keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya
tetap dan biaya variabel. Biaya total merupakan jumlah anara biaya variabel dan
biaya tetap. TC = FC + VC.
b) Biaya
Variabel (VC)
Biaya variabel merupakan
biaya yang berubah secara linier sesuai dengan volume output operasi
perusahaan. Sebagai contoh adalah bahan baku.
c) Biaya
Tetap (FC)
Biaya tetap merupakan biaya
yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Sebaga contoh sewa tanah, biaya
abondemen, dan biaya pemiliharaan pajak.
2.1 Pendekatan Grafik
BEP cost (TC)
FC
2.4 Biaya
jangka panjang
Sebagaimana telah
dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi jangka
panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada input
tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap sebagai
biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka panjang,
perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan digunakan oleh
perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor produksi yang
digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang dibutuhkan.
Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan mentah,
faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.
a) Biaya
Total (jangka panjang)
adalah biaya yang
dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabe. LTC
= LVC dimana LTC(long run total cost) dab
LVC (long run variabel cost).
b) Biaya
Marjinal
Adalah
tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya
total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. LMC=ΔLVC/ΔQ dimana LMC(long run margin cost) Q(output).
2.5 Penentuan
biaya produksi
- Biaya
historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya
yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk
selesai
- Biaya
sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum
produk tersebut dibuat.
Biaya
ini terbagi atas :
- Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan
perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.
- Biaya standar : berdasarkan standar-standar
pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Harga pokok
standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi
dilaksanakan.
Tujuannya
adalah :
- Pengendalian
biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
- Pengukuran
efesiensi
- Penyederhanaan
prosedur pembiayaan
- Penilaian
persediaan
- Penentuan
harga jul.
Cara penentuan
biaya standar :
- Berdasarkan
rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
- Berdasarkan
biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
- Berdasarkan
biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal
- Berdasarkan
biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
- Berdasarkan
biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik.
2.6 Menentukan biaya produksi
Acontoh
Harga jual
hasil produksi PT. ”X” sebesar 20.425. dengan data-data biaya yang dikeluarkan
adalah sebagai berikut :
Bahan baku
yang digunakan
|
Awal tahun
|
Akhir tahun
|
Departemen A
Tarif upah langsung pada Dept. A
Jam kerja yang terjadi pada Dept. A
Tarif upah langsung pada Dept. B
Jam kerja yang terjadi pada Dept. B
Jam mesin pada Dept. B
Overhead pabrik Dept A (perjam
buruh langsung)
Overhead pabrik Dept. B (perjam
mesin)
|
2.400
4,10/jam
600
4,00/jam
300
200
2,00
1,80
|
1.300
4,10/jam
400
4,00
140
120
2,00
1,80
|
Biaya
pemasaran dan administrasi yang dibebankan oleh perusahaan sebesar 25 % dari
harga pokok produksi.
Tentukan biaya
total produksi serta persentasi margin.
Jawab :
BAHAN LANGSUNG
Tanggal
|
Departemen
|
Biaya
|
Biaya Total
|
1 Januari
31 Desember
|
A
A
|
2.400
1.300
|
3.700
|
BURUH LANGSUNG
Tanggal
|
Depertemen
|
Jam
|
Upah/jam
|
Biaya
|
Biaya Total
|
1 Januari
1 Januari
31 Desember
31 Desember
|
A
B
A
B
|
600
300
400
140
|
4,10
4,00
4,10
4,00
|
2.460
1.200
1.640
560
|
5.860
|
OVERHEAD PABRIK
Tanggal
|
Dept.
|
Dasar
Pengenaan (DP)
|
Jam
|
Biaya/DP
|
Biaya
|
Biaya Total
|
1 Januari
1 Januari
31 Desember
31 Desember
|
A
B
A
B
|
/jam buruh
/jam mesin
/jam buruh
/jam mesin
|
600
200
400
120
|
2,00
2,00
1,80
1,80
|
1.200
360
800
216
|
2.576
|
Bahan
Langsung 3.700
Buruh
langsung
Dept.
A 4.100
Dept.
B 1.760
5.860
9.560
Overhead Pabrik
Dept. A 2.000
Dept. B 576
2.576
Biaya
Total Produksi 12. 136
Biaya pemasaran & adm 25 % x
12.136 = 3.034
Maka biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan :
12.136 + 3.034 = 15.170
Harga jual produksi oleh
perusahaan
20.425
Laba yang
diperoleh perusahaan :
20.425
– 15.170 = 5.255
Presentasi margin yang diperoleh perusahaan sebesar :
(5.255/20.425)
x 100 % = 25,73 %
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan
uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan simpulan sebagai berikut.
1. Yang
dimaksud dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan
(pengorbanan) meliputi pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan
perawatan agara proses produksi dapat berjalan.
2. Biaya
produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya dan janga waktunya.
Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
biaya produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan
berdasrkan bentuk pengeluarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit
dan biaya ekplisit.
3. Selain
biaya produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu
perusahaan agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya
pemasaran, dan biaya keuangan.
4. Break event point
(BEP) atau titik impas merupakan dimana keadaan suatu usaha tidak mengalami
rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila menggunakan pendekatan grafik BEP,
titik impas terjadi pada perpotongan antara income(pemasukan)
dan cost
B. Simpulan
Sejalan
dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
1. ----
2. --
DAFTAR PUSTAKA
Firdausriza
(2010). Makalah Teori biaya produksi [Online]. Tersedia: http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html
Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan
untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan
pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah
diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulitdiidentifikasikan dan hitungannya.
Biayaproduksi yang di keluarkansetiapperusahaandapat
di bedakandalam 2 jenis, yaitu :
- Biaya
Ekplisit yaitu : Semua pengeluaran untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan input lain yang di bayar melalui
pasaran (pembayaran berupa uang).
- Biaya Tersembunyi yaitu : pembayaran
untuk keahliaan keusahawanan produsen tersebut modalnya tersendiri
yang di gunakan dalam perusahaan dan banguanan perusahaan yang di
miliki.
Macam - macam Biaya
- Biaya
produksi
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi
produk tertentu. Biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
- Biaya administrasi
Biaya administrasi adalah biaya yang terjadi dalam rangka pengarahan,
pengendalian, dan pengoperasian perusahaan.
- Biaya
pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang terjadi dalam rangka promosi suatu
produk.
- Biaya keuangan
Biaya keuangan adalah biaya yang berhubungan dengan perolehan dana untuk
operasi perusahaan, misalnya biaya bunga.
Teori biaya produksi erat kaitannya dengan teori fungsi pengeluaran.
Kedua-duanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka
panjang.Kedua-duanya juga dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin
berkurang.
- Jangka
pendek yaitu : jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat di
tambah jumlahnya.
- Jangka
panjang yaitu : jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami
perubahan.
Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek
- Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi
tetap dan faktor produksi berubah, maka dengan sendirinya biaya produksi
yang ditimbulkan oleh proses produksi juga menyangkut biaya tetap dan
biaya variabel.
- Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung
dari banyak sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi
dihentikan, biaya tetap ini harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang
sama.
- Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi,
penyusutan mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa
kantor dan sewa gudang. Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan
mengalami perubahan
Biaya Tetap Total (TFC)
|
|
|
|
|
- Biaya
variabel merupakan biaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyak
sedikitnya output yang dihasilkan. Semakin besar jumlah output semakin
besar pula biaya variabel yang harus dikeluarkan.
- Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, bahan bakar, listrik dsb. Biaya tetap dan biaya
variabel ini jika dijumlahkan hasilnya merupakan biaya total. Jika
digambarkan dalam kurva, maka pola biaya tetap total (TFC), biaya variabel
total (TVC) dan biaya total (TC) dapat dilihat sebagai berikut:
Biaya Variabel Total (TVC)
|
- Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti
banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Gambar yang menunjukkan bahwa
kurva biaya variabel total terus menerus naik. Jadi semakin banyak output
yang dihasilkan maka biaya variabel akan semakin tinggi.
- Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka hasilnya
disebut biaya total (TC). Jadi, TC = TFC + TVC. Total Cost (TC) berada
pada jarak vertikal di semua titik antara biaya tetap total (TFC) dan
biaya berubah total (TVC), yaitu sebesar n.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar